Penjara Kehidupan itu bernama rasa takut, benci & dendam

Pernahkah Anda melihat seseorang yang sangat takut untuk berpergian ke luar dengan memakai taksi / kendaraan umum ? well, saya pernah melihatnya dan sering melihatnya.. Begitulah kalo seseorang yang sangat jarang berpergian ke luar dan mengurung dalam rumah plus cara berpikirnya sempit, jika suruh dia pergi keluar dengan kendaraan umum, muncul rasa takut luar biasa dalam dirinya, mulai dari takut dirampok, takut dibunuh, takut kesasar dan takut menghabiskan duit. Sepertinya segala macam rasa takut itu bersarang dalam dirinya.

Begitu juga dengan diri saya waktu dulu, aku begitu takut dan grogi bila harus berhubungan dengan orang-orang, karena banyak faktor tentunya.. salah satu faktornya sejak kecil aku tidak dibiasakan bersosialisasi dan cenderung sehari2 berada di rumah saja. Kalo keluar2 pun sering dilarang. Orang tuaku juga bukan tipe orang yang suka bersosialisasi. Well, bukannya aku ingin menyalahkan, tapi kenyataan memang demikian.

Setelah cukup lama, kebiasaan ku pun terbentuk.. aku menjadi orang yang kuper.. terutama saat2 aku pindah dari tempat kelahiranku yang agak kampungan menuju Kota Besar.. wow.. semua terasa beda.. Dan aku perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan ini. Masa remajaku tidak begitu happy, aku kesepian di kota besar ini.. aku tidak punya teman.. tidak ada pacar.. orang2 di rumah sering bertengkar.. mulai dari sang paman, bibi dan keluargaku.. Yang aku ingat, sering ada tangisan dan kegaduhan di sana.

Aku tumbuh dengan menjadi orang yang tidak percaya diri. Dan aku ingat aku mulai nonton film2 seronok di salah satu channel parabola, Aku bahkan mulai melakukan hal2 yg seronok itu. Aku jg tumbuh dengan perasaan benci dan dendam terhadap bibiku.. Akhirnya kami pisah dan pindah ke Kota TerBesar.

Rasa Takut, Benci & Dendam, Prasangka negatif ( menganggap orang lain tidak baik ), Cemas, Nervous sering bersarang di dadaku.. Aku hidup di neraka.. Aku sering menangis pada waktu itu.. Semuanya terasa menyakitkan.. Aku merasa tidak bebas.. terbelenggu oleh rasa sesak dan sakit di dadaku ini..

Aku tidak berani kemana2.. Aku tidak berani menyapa teman2 ku dan bergaul akrab, walau aku ingin.. Aku tidak punya rasa percaya diri.. Aku tidak berani mengatakan isi hatiku, walau aku suka pada seseorang..

Kini setelah aku ingat2 kembali, air mata ini menetes begitu saja.. aku tidak bisa mengatakan semua ini telah berlalu dan telah berubah 180 derajat.. tapi yang pasti, aku tidak mau lagi hidup dalam “penjara kehidupan” itu..

ini adalah kisah nyataku.. semoga bisa sedikit menginspirasi Anda semuanya..

Dan Bagaimana dengan Anda ? Apakah masih hidup dalam penjara atau sudah Bebas ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalo menurut mu gimana...?